17 Mei 2008

Tugu Simpang Lima Banda Aceh


Apabila mendengar kata Simpang Lima biasanya pikiran kita melayang pada Kota Semarang yang terkenal dengan makanan khas lumpia, namun di Kota Banda Aceh juga mempunyai Tugu Simpang lima yang terkenal juga. Sesuai dengan namanya Tugu Bundaran Simpang Lima mempunyai lima persimpangan yaitu Jl. Pante Pirak, Jl. Angkasa, Jl. T. Nyak Arief, Jl. Panglima Polem dan Jl. Sri Ratu Safiatuddin.
Simpang Lima Kota Banda Aceh ini terletak dijantung kota dan berjarak kurang lebih 1000 meter dari Mesjid Baiturrahman yang menjadi kebanggaan masyarakat Kota Banda Aceh, antara Mesjid dan Simpang Lima dihubungkan dengan jembatan yang kokoh dan diatas jembatan ini kita dapat melihat pemandangan Bukit Barisan yang begitu menawan namun cuaca disini memang panas sekali bok.
Kalau dilihat foto diatas pastilah anda bertanya ini di jalan Protokol dan siang hari bolong kok tidak ada kendaraan satupun, apa memang Banda Aceh sepi? Eit jangan salah sangka broer Foto ini saya ambil pada saat pada jalur tersebut dikosongkan karena ada suatu acara. Apakah Anda akan berkunjung ke Banda Aceh ?




16 Mei 2008

Harga BBM Mau Naik ?


Kalau kita perhatikan berita dalam minggu ini hampir semua stasiun televisi di Nusantara memberitakan rencana pemerintah akan menaikan harga BBM 30% dari sebelumnya yang menimbulkan reaksi penolakan di berbagai daerah dengan banyaknya demonstrasi di berbagai daerah.
Pada saat isue ini muncul dampak yang langsung kita lihat adalah antrean panjang di SPBU, penimbunan BBM oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, harga bahan pokok merangkak naik, sehingga semakin bertambah banyaknya penduduk miskin.
Dampak dari penduduk yang kurang beruntung dalam kehidupan (miskin) ini berakibat semakin banyaknya orang yang mengalami depresi. Faktor dominan penyebab depresi di Indonesia akibat tidak dapat hidup dengan layak baru diikuti dengan penyebab lainnya misal masalah putus percintaan, rumah tangga dll. Bahaya depresi akan meruntuhkan semangat hidup, harapan hidup, motivasi, dan kepercayaan diri. Dengan kondisi ini saya teringat sabda rasul bahwasannya kemiskinan itu membawa kekufuran, dan meyongsong 100 tahun Hari Kebangkitan Nasional tentunya sebagai insan Indonesia kita wajib berdiri tegak meyingsingkan baju meyongsong masa depan dengan semangat.

14 Mei 2008

Imajinasi Masa Kecil


Seorang anak pada dasarnya senang bermain dengan bebas dan merdeka, oleh sebab itu dia tidak ingin kehilangan waktu sedikitpun dengan permainannya, dan kalau melihat wajahnya yang begitu ceria tentunya kita sebagai orang dewasa pastilah menginginkan suasana itu juga menghinggapi diri kita setiap hari. Dan dengan sarana bermain tersebut merupakan sarana yang sangat bagus untuk mengembangkan potensi dirinya.
Pada saat bermain biasanya seorang anak mempunyai daya imajinasi yang tidak dibatasi oleh berbagai macam aturan sehingga dengan mudah dan tidak malu malu dia mengekpresikan kenginannya, hal ini kalau kita perhatikan kadang kadang dia ngomong sendiri seolah olah ada rekan atau kawan yang diajak bicara atau bermain.
Dengan daya imajinasi yang luar biasa seperti anak kecil dan tekanan yang tidak berlebihan kalau diterapkan di lingkungan kerja bagaimana ya hasilnya ?

08 Mei 2008

Sudut Pandang Manusia


Kalau kita melihat suatu obyek, sebagai insan yang paling sempurna yang dibekali oleh Sang Pencipta dengan instrumen otak yang tak ternilai harganya pastilah obyek itu ditangkap dalam memori dan sejurus kemudian didapat komentar atau bergumam dalam hati. Setiap orang pastilah mempunyai pendapat yang berbeda dalam melihat suatu obyek atau fenomena yang terjadi, hal tersebut disebabkan karena latar belakang pendidikan, budaya, pengalaman masa kecil yang berbeda dan pendapat tersebut pastilah benar adanya menurutnya dan sekelompok orang yang lainnya. Pada umumnya sudut pandang orang melihat suatu fenomena bertumpu pada sisi fisik dan materi obyek tersebut padahal disamping sisi fisik kita juga dapat melihat dari sisi ruhiyah, tentunya dengan kacamatanya dengan kebersihan nurani dan kejamanan iman.

Melihat kesuksesan karier dengan kacamata fisik (lahiriyah) artinya kita menilai kesuksesan itu karena jerih payah kita, dan kerja keras kita, sedang memandangnya dengan sudut pandang ruhiyah, artinya kita meyakini kesuksesan itu sebagai karunia Allah, ujian, sekaligus bukti kekuasaan Allah.

Apakah berarti sisi ruhiyah menafikkan sisi lahiriyah? Tidak. Justru sisi pandang ruhiyah memberi tempat terhormat kepada sisi-sisi lahiriyah yang sifatnya teknis dan materi.

Salah satu cara mengasah sudut pandang ruhiyah, adalah dengan membiasakan diri untuk selalu mencari hikmah tersembunyi di balik segala hal ( pandai pandailah membaca alam yang terkembang). Dan yang terpenting adalah setiap melihat atau mengalami suatu fenomena tetaplah berprasangka baik karena boleh jadi kita membenci sesuatu padahal ia amat baik bagi kita, dan boleh jadi pula kita menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kita , Allah mengetahui sedang kita tidak mengetahui.

Berkumpul dengan Keluarga