21 Agustus 2013

"Halo" Matahari

Rabu tanggal 21 Agustus 2013 ketika saya berada di kota Surabaya sekitar pukul 11.00 WIB terjadi fenomena alam yaitu "Halo" Matahari. Dengan kejadian tersebut hampir di setiap jalan terjadi keramaian karena orang-orang pada berhenti untuk menyaksikan kejadian tersebut dan tak lupa sambil mengambil gambar dengan ponselnya. Ketika saya browsing di internet apa itu halo matahari ternyata mempunyai makna sebagai berikut :
Halo (ἅλως; disebut juga nimbus, icebow, atau Gloriole) adalah fenomena optis berupa lingkaran cahaya di sekitar matahari dan bulan, dan kadang-kadang pada sumber cahaya lain seperti lampu penerangan jalan. Ada berbagai macam halo, tapi umumnya halo muncul disebabkan oleh kristal espada awan cirrus yang dingin yang berada 5–10 km atau 3–6 mil di lapisan atas troposfer. Fenomena ini bergantung pada bentuk dan arah kristal es, cahaya matahari direfleksikan dan dibiaskan oleh permukaan es yang berbentuk batang atau prisma sehingga sinar matahari menjadi terpecah kedalam beberapa warna karena efek dispersi udara dan dipantulkan ke arah tertentu, sama seperti pada pelangi.

Halo juga kadang-kadang dapat muncul di dekat permukaan bumi, ketika ada kristal es yang disebut debu berlian. Kejadian ini dapat terjadi pada cuaca yang sangat dingin, ketika kristal es terbentuk di dekat permukaan dan memantulkan cahaya.
Dengan melihat fenomena alam tersebut saya lalu teringat akan Qur'an Surat Asy-Syams dan mempunyai makna secara umum Surat Asy Syams berisi dorongan kepada manusia untuk membersihkan jiwanya agar mendapat keberuntungan di dunia dan di akhirat dan menyatakan bahwa Allah akan menimpakan azab kepada orang-orang yang mengotori jiwanya seperti halnya kaum Tsamud. dan apabila kita melihat arti ayat demi ayat   sbb :
  1. Demi matahari dan cahayanya di pagi hari,
  2. dan bulan apabila mengiringinya,
  3. dan siang apabila menampakkanya,
  4. dan malam apabila menutupinya,
  5. dan langit serta pembinaannya,
  6.  dan bumi serta penghamparannya,
  7. dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),
  8. maka Allah  mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaannya,
  9. sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,
  10. dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya,
  11.  (Kaum) Tsamud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas
  12.  Ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka
  13.   Lalu Rasul Allah (Saleh) berkata kepada mereka: ("Biarkanlah) unta betina Allah dan minumannya"
  14.  Lalu mereka mendustakannya dan menyembelih unta itu, maka Tuhan mereka membinasakan mereka disebabkan dosa mereka, lalu Allah menyama-ratakan mereka (dengan tanah)
  15.  Dan Allah tidak takut terhadap akibat tindakan-Nya itu
Semoga fenomena alam itu selalu mengingatkan kita kepada Maha Pemberi Hidup ini. Amin -Amin-Amin.
  

20 Agustus 2013

Inikah Yang Kita Cari ?

Saya yakin kalau kita pernah merasa pepat, bingung dalam menghadapi suatu persoalan, apalagi persolanan tersebut susah untuk dipecahkan dan bahkan kita sudah pernah  gagal untuk mencoba  menyelesaikannya. Yang timbul rasa galau memendam di hati dan terus berfikir keras. Biasanya kita rehat atau refreshing ke suatu lokasi yang indah untuk menenangkan pikiran dan mencoba dan mencoba lagi. ini slah satu tempat untuk refreshing tersebut
Untuk melakukan refreshing di lokasi yang indah itu satu masalah lagi bagi yang dompetnya tipis, karena menuju lokasi tersebut butuh biaya yang tidak sedikit dan apakah setelah berekreasi akan menjamin persoalan yang mengganjal di hati dijamin terselesaikan ? Tentu jawabanya bervariasi ada yang yakin berhasil, tidak dan lain lain menurut versi masing-masing person.
Memang kalau berekreasi membuat pikiran kita tenang dan hening yang membuat mudah pikiran kita untuk mengurai persoalan yang melilit kita, tetapi sesungguhnya ada cara yang lebih efektif untuk dapat menyelesaikan persoalan tersebut. Ingin tahu caranya ??? Kasih tahu ngak ya he he he. Pada dasarnya manusia untuk dapat menyelesaikan suatu persoalan dibutuhkan waktu yang tenang dan untuk membuat hati yang tenang tersebut dibutuhkan hati yang jernih dan bersih. Jadi kesimpulannya buatlah hati menjadi atau menuju jernih tersebut dengan cara selalu mengingat sang khaliq dan berbuat baiklah kepada setiap makhluk secara istiqomah dan dengan penuh keikhlasan. Dengan berbekal hati yang jernih Insya Allah kita dapat menyelesaikan persoalan yang menghimpit kita dan apapun hasilnya jangan menyesali karena itulah yang terbaik bagi kita versi Sang Khaliq. Ada masukan Bro

Berkumpul dengan Keluarga