27 April 2008

Becak Pancal


Becak merupakan salah satu alat transportasi untuk kalangaan masyarakat kecil, di Jakarta Becak sudah dihapuskan pada saat pemerintahan Presiden Soeharto dan besi tuanya diceburkan ke laut untuk dijadikan rumpon.

Kalau di kota di Jakarta becak sudah tidakh beroperasi lain halnya dengan kota-kota besar Indonesia misal kalau di Medan dikenal dengan sebutan Betor (Becak Motor) dimana penumpang berada di samping kiri Abang becak, lain lagi dengan Kota Surabaya penumpang berada di depan sedangkan Abang becak berada dibelakang penumpang dengan mengemudikan setir yang terbuat dari pipa yang panjang dan agar berjalan dengan sempurna maka tak lupa kaki menggayuh pedal (Lihat foto diatas).

Kalau di medan sesuai dengan namanya Betor (becak motor) tenaganya menggunakan motor atau mesin dengan bahan bakar bensin, tetapi kalau becak pancal tenaganya memakai otot kaki manusia alias "nasi pecel", makanya kalau naik becak kalau bisa ngak usah nawar sekalian bantu orang ngak punya.

Jika anda pernah singgah di Kota Batam transportasi ini tidak akan dijumpai karena contour tanah yang tidak rata alias naik turun penuh perbukitan hal tersebut menyebabkan tranportasi ini dirasa kurang nyaman dan aman, lagi pula kalau benar benar ada becak pancal ini di Kota Batam pastilah Abang becaknya pada sakit wasir dan penumpangnya pada jantungan. Apakah anda ingin naik becak ? Cobalah dipagi hari atau senja hari sambil keliling tepian kota yang mempunyai sejarah karena dengan naik becak kecepatan tidaklah secepat naik kendaraan bermotor sehingga Anda dapat merangkai memory yang pernah anda kenang sepanjang jalan tsb.

Jembatan SuraMadu



Apabila mendengar kata"SuraMadu" langsung pikiranku melayang Provinsi Jatim (Jawa Timur) karena SuraMadu adalah nama Jembatan yang menghubungkan Kota Surabaya dan Madura. Jembatan ini tak kunjung selesai seingatku jembatan ini mulai dicanangkan pada saat pemerintahan Presiden Habibie dan sampai sekarang pemerintahan SBY juga belum kelar. Memang untuk membangun jembatan ini harus menghadapi tantangan yang banyak sekali disamping Anggaran (Indonesia dilanda Krisis 1998) , pembebasan tanah, serta pro dan kontra dengan masyarakat.
Memang saat ini untuk arus lalu lintas Surabaya ke Madura atau sebaliknya dilakukan dengan Kapal Ferry dan traffiknya sangat padat. Pada saat kami pulang kampung kemarin kami berjalan ke Pantai Kenjeran Surabaya untuk melihat ikan Hiu tutul yang terdampar dipantai tsb, dan karena penasaran ingin melihat jembatan SuraMadu dari dekat akhirnya kami teruskan menuju lokasi untuk melihat sampai seberapa pesat pembangunn jembatan tsb (hasilnya dapat dilihat pada foto diatas). Jembatan SuroMadu dibangun dari dua sisi yaitu dari Kota Surabaya dan dari Madura.
Akankah jembatan tersebut selesai di akhir pemerintahan SBY di tahun 2009 ini, dan bagaimana kesiapan masyarakat Madura yang agamis terhadap dampak sosial, budaya menhadapi pola kehidupan industrialisasi dan konsumtif seperti kota Surabaya ?, mudah mudah pembangunan ini mempunyai efek yang sangat bagus bagi perekonomian kedua kota tsb.

Penyebab Kesulitan Hidup


Kesulitan atau kemudahan merupakan realita hidup yang pasti kita hadapi, hal ini sudah merupakan ketetapan takdir yang telah tercatat dalam lauhul Mahfuzh. Sebagai manusia kita berkewajiban melakukan yang terbaik, yaitu mencari jalan jalan kemudahan dan menghindari pintu pintu kesulitan. Untuk itu kita perlu memahami faktor faktor yang menimbulkan kesulitan hidup. Hal ini sangat penting agar kita dapat menyikapi kesulitan kesulitan sesuai dengan situasi dan kondisinya.


Berikut ini ada beberapa faktor kesulitan hidup, antara lain :


1. Kesulitan sebagai ujian keimanan


Allah Swt, berfirman : "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka akan dibiarkan saja mengatakan, 'Kami telah beriman padahal mereka belum diuji? Dan sungguh kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, agar Allah mengetahui orang orang yang benar dan mengetahui orang orang yang berdusta." (Al Ankabut: 2-3)


Suatu saat, mungkin kita mengalami peristiwa-peristiwa yang tidak menyenangkan misalnya jatuh sakit, gagal panen, kesempitan ekonomi, kehilangan barang, ditipu oleh orang lain, mengalami penghinaan, dikucilkan, dll. Semua itu merupakan musibah yang tidak menyenangkan, tetapi jika kita tetap istiqamah beribadah kepada Allah dan tidak mengurangi ketaatan dan rasa syukur kepada Nya berarti kita lolos dari ujian iman. Hikmah yang muncul sesudah itu ialah meningkatnya derajat keimanan kita, dan Allah akan melimpahkan nikmat nikmat lain sebagai ganti kenikmatan yang hilang.


2. Kesulitan sebagai resiko perjuangan


Allah Swt, berfirman :" Apakah kalian mengira akan begitu saja masuk surga, padahal belum datang kepada kalian cobaan cobaan seperti orang orang sebelum kalian? Mereka terimpa kesengsaraan, kesempitan dan diguncang (oleh cobaan cobaan), hingga berkatalah Rasul dan orang orang beriman yang bersamanya, 'kapankah datangnya pertolongan Allah?' Ketahuilah, sesungguhnya (setelah semua cobaan itu) pertolongan Allah sudah dekat." (Al-Baqarah:214)


Perjuangan pastila menuntut kesabaran, sebab tidak ada perjuangan yang mudah. Orang orang beriman sangat menyadari resiko perjuangan bahkan orang orang non muslim menyadari kenyataan itu. Mereka berjuang keras untuk meraih kemajuan di bidang pangan, pendidikan, kesehatan, teknologi, informasi, kebudayaan, politik, sampai militer. Tidak terhitung jumlah manusia patriotik yang telah berkoban demi kenyamanan hidup anak cucu mereka.


Negara Jepang dewasa ini dikenal sebagai raksasa teknologi, industri, dan perdagangan. Gerakan bisnis Jepang sangat mengkhawatirkan negara negara maju di Amerika, Eropa dan Asia sendiri. Padahal kalau dilihat dari sisi luas wilayah, kekayaan tambang, atau kenyamanan iklim Jepang bukanlah negara yang ideal. Tetapi pengorbanan orang orang Jepang di masa lalu sangatlah besar. Mereka sangat bersemangat mengejar ketinggalan teknologi dari Negara Barat. Di sana dikenal istilah Harakiri, yaitu bunuh diri membelah perut sendiri (lihat Film The Last Samurai). Tentu saja, bunuh diri seperti tu haram ditiru, tetapi cukuplah kita memahami bahwa bangsa Jepang di masa lalu telah bekerja mati matian untuk mendapatkan kejayaan ekonomi bagi anak cucu mereka sekarang.


3. Kesulitan terjadi karena kemalasan


Rasullah Saw, bersabda "Dan siapa yang lambat amal perbuatannya, maka dia tidak akan dipercepat oleh (keunggulan) nasabnya (garis keturunannya) (HR. Al-Buchari Muslim)


Di anatara sebab kesulitan adalah kemalasan. Kemalasan bersumber dari lemahnya jiwa dan dorongan hawa nafsu. Seseorang merasa berat melakukan sesuatu yang baik, sedangkan dirinya lebih menyukai kesenangan kesenangan. Ketika waktu belajar, dia pergunakan untuk bermain, ketika saatnya menabung dia menghabiskan uang untuk jajan, ketika saatnya membangun karier dia lebih suka keluyuran tak tentu arah, ketika saatnya khusuk dalam beribadah dia justru tenggelam dalam perbuatan sia sia. Kesempatan dan kekuatan yang semestinya dipakai untuk mencapai kebaikan justru dihambur hamburkan tak jelas tujuannya. Jika seseorang melalui proses seperti ini dikemudian hari hidupnya menderita, hal tersebut merupakan akibat dari perbuatannya sendiri. Tidak ada yang patut disesali selain masa muda yang dibuang buang, serta rizki yang dihambur hamburkan . Kepada Allah kita memohon perlindungan dari sifatmalas dan berbagai keburukan yang bersumber darinya. Tidak mengherankan jika Rasullah Saw bersabda,"Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan rasa malas." (HR. Al-Bukhari)

4. Kesulitan karena kemaksiatan

Allah Swt berfirman: " Dan siapa yang mengerjakan satu dosa maka sesungguhnya dia mengerjakan dosa itu untuk (kerugian) dirinya sendiri." (An Nisaa:111)

Banyak orang merasa bebas berbuat dosa, sebab dosa dosa itu tidak terlihat secara langsung. Jika dosa serupa penyakit yang langsung terasa pada tubuh, mungkin banyak orang akan berpikir ulang sebelum berbuat dosa. Dampak yang tak terlihat ini membuat banyak orang merasa ringan melakukan perbuatan perbuatan yang dilarang Allah. Padahal setiap dosa berdampak buruk terhadap pelakunya di dunia dan akhirat. Jika doda seseorang masih ringan, ia masih bisa dihapuskan dengan istighfar, tetapi jika kadar dosa itu sudah mematikan hati maka balasan bagi pelakunya ialah bencana yang maha berat.

Jika perbuatan dosa dilakukan oleh satu orang, hal itu membuatnya gelisah, lalu bagaimana jika dosa dosa tersebut dilakukan oleh puluhan, ratusan, ribuan hingga jutaan orang ? Jika demikian keadaannya maka kehidupan suatu bangsa akan diliputi dengan kesusahan kesusahan. Apa yang selama ini menimpa bangsa indonesia berupa bencana alam, dan bencana kemanusiaan, semua ini merupakan peringatan besar dari Allah Swt, jika kita semua merenunginya.

"Akan tetapi mereka mendustakan (ayat ayat Kami), maka kami siksa mereka dengan perbuatannya." (Al A'araf:96)

Demikiannlah beberapa penyebab kesulitan hidup, tinggal kita merenungi apa yang selama ini terjadi di sekitar kita. Lihatlah siuasi sekeliling, lalu pikirkanlah sejernih mungkin, kira kira faktor apa yang menyebabkan kesulitan kesulitan muncul? (Bgm kita dapat membaca alam).

Apapun faktor penyebabnya, melakukan perbaikan secara sungguh sungguh tidak pernah merugikan atau menimbulkan penyesalan. " Barang siapa yang takut kepada Allah dan melakukan perbaikan, tidak ada ketakutan atas mereka dan pula mereka merasa bersedi hati".(Al A'raaf:35) (Sumber dari buku Hidup itu mudah).


Harmoni


Sore itu cuaca di Banda Aceh sangat cerah, dan kuputuskan sore itu juga kami berjalan menuju pantai Lhoknga untuk dapat melepas penat, serta bermain di tepian pantai dengan keluarga. Setelah sholat Ashar kami berangkat dari rumah dan tak lupa mampir di Toko Jl. Teuku Umar untuk membeli perbekalan untuk camilan nanti di tepian Pantai. Tak terasa mobil kami meluncur dengan kecepatan sedang 50-60 Km/Jam menuju kearah tujuan dan saya baru ingat sebenarnya untuk menuju Pantai kami melewati daerah Lampisang yaitu suatu daerah yang terkenal menjual kue-kue tradisional yang sudah sangat terkenal itu, namun apa boleh buat karena kami sudah membeli perbekalan tadi akhirnya kami hanya melewati saja daerah Lampisang sambil melihat lihat mobil yang sedang parkir untuk transaksi kue yang lezat tsb. Di perjalanan sore itu sudah banyak mobil yang berisi satu keluarga dan konvoi sepeda motor yang kelihatannya tujuannya sama ke Pantai untuk melihat keindahan pantai tsb, setelah kurang lebih 30 menit sampailah kami di tujuan.
Tak sabar Saya dan keluarga untuk cepat cepat keluar dari mobil dan segera berlarian menuju tepian pantai untuk menceburkan diri. Tubuh kami basah kuyub oleh deburan ombak pantai Lhoknga dengan menyisakan bermilyard milyard butiran pasir putih di tepian pantai membuat kami sangat gembira dapat bermain bersama dengan air laut yang ditiup angin yang begitu kencang dengan membuat irama tersendiri sehingga menimbulkan ombak yang begitu cantik dan dengan terang matahari dan gunung yang berdiri kokoh dan menyatu menjadikan satu Harmoni yang indah. Hidup yang indah ini dapat kita nikmati apabila kita dapat menciptakan harmoni sesuai dengan kehendak Allah Swt, bukankan kita diutus di Dunia ini salah satunya untuk menjaga keseimbangan?

Berkumpul dengan Keluarga